Judul Artikel yang direview : Kearifan Lokal(Lokal Wisdom)Sebagai Basis Pendidikan Karakter
Sesi Pembahasan dan Tanggal Review : 19.03.2020
1) Pokok Pikiran :
Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat bersumber dari nilai-nilai yang digali dari budaya masyarakatnya. Kearifan lokal merupakan modal pembentukan karakter luhur. Kearifan-kearifan lokal itulah yang membuat suatu budaya bangsa memiliki akar. Membangun jati diri bangsa melalui pendidikan berwawasan kearifan lokal (local genius) pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagi pembentukan jati diri bangsa secara nasional. Pendidikan adalah gerakan kultural, maka untuk membentuk karakter peserta didik harus melalui pembentukan budaya sekolah yang berkarakter. Menggali dan menanamkan kembali kearifan lokal secara inheren melalui pendidikan dapat dikatakan sebagai gerakan kembali pada basis nilai budaya daerahnya sendiri sebagai bagian upaya membangun identitas bangsa dan sebagai semacam filter dalam menyeleksi pengaruh budaya lain. Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi.
2) Konsep-konsep penting (keywords):
Kearifan Lokal (Local Wisdom), Pendidikan Karakter
3) Relefleksi:
1. Kearifan Lokal (Local Wisdom)
Ilmuwan antropologi, seperti Koentjaraningrat, Spradley, Taylor, dan Suparlan, telah
mengkategorisasikan kebudayaan manusia yang menjadi wadah kearifan lokal itu kepada
idea, aktifitas sosial, artifak.7 Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan yang dimiliki oleh sekelompok manusia dan dijadikan sebagai pedoman hidup untuk menginterpretasikan lingkungannya dalam bentuk tindakan-tindakannya sehari-hari. Sibarani menyimpulkan bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan asli (indigineousknowledge) atau kecerdasan lokal (local genius) suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat dalam rangka mencapai kemajuan komunitas baik dalam penciptaan kedamaian maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat
2. Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan berupa tabiat atau watak yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku setiap individu yang khas untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Kementerian Pendidikan Nasional (2010) telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan ditanamkan pada diri peserta didik sebagai upaya membangun membangun karakter bangsa. Nilai-nilai karakter rumusan Kementerian Pendidikan Nasional tersebut
selengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Religious
b. Jujur
c. Toleransi
d. Disiplin
e. Kerjakeras
f. Kreatif
g. Mandiri
h. Demokratis
i. Rasa ingin tahu
j. Semangat kebangsaan
k. Cinta tanah air
l. Menghargai prestasi
m. Komunikatif
n. Cinta damai
o. Gemar membaca
p. Peduli lingkungan
q. Peduli sosial
r. Tanggung jawab
3. Konsep Dasar Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal
Membangun jati diri bangsa melalui pendidikan berwawasan kearifan lokal (local genius) pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagi pembentukan jati diri bangsa secara nasional. Kearifan-kearifan lokal itulah yang membuat suatu budaya bangsa memiliki akar. Budaya etnik lokal seringkali berfungsi sebagai sumber atau acuan bagi penciptaanpenciptaan baru, misalnya dalam bahasa, seni, tata masyarakat, teknologi, dan sebagainya, yang kemudian ditampilkan dalam perikehidupan lintas budaya Sejumlah peneliti mengemukakan bahwa benar kearifan tidak dapat ditransfer, tetapi melalui pemodelan dan ketersediaan lingkungan yang kondusif, kearifan dapat dikembangkan sebagai karakter peserta didik. Dalam Teaching for Wisdom Through History: Infusing Wise Thingking Skills in the School Curriculum, Sternberg, Jarvin dan Reznitskaya dalam Ferrari dan Potworowski, Ed., menyatakan bahwa sekolah dapat membantu mengembangkan kearifan.27 Konsepsi-konsepsi kearifan lokal yang diwariskan secara turun temurun melalui dongeng, legenda, petuah-petuah adat merupakan strategi transformasi nilai-nilai yang dipandang penting untuk dimiliki anak. Materi pembelajaran harus memiliki makna dan relevansi tinggi terhadap pemberdayaan hidup mereka secara nyata, berdasarkan realitas yang mereka hadapi. Kurikulum yang harus disiapkan adalah kurikulum yang sesuai dengan kondisi lingkungan hidup, minat, dan kondisi peserta didik, juga harus memperhatikan kendala-kendala sosiologis dan kultural yang mereka hadapi. Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi.
4) Pertanyaan
a.apakah pendidikan karakter kearifan local sangat penting bagi perkembangan peserta didik?
b.bagaimana cara mengaplikasikan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar dan mengajar?
0 Komentar